Akhirnya, Afrika Mendapat Penerangan Cahaya dengan Menggunakan Gravity Light 2.0

Gravity Light 2.0

News Tech – Listrik merupakan suatu hal yang paling mahal di negara Afrika. Tidak semua orang dapat menikmati penerangan cahaya listrik.

Kenya merupakan salah satu tempat yang mengalami kesulitan dalam hal pencahayaan. Tapi, sekarang tidak masalah, karena semua telah teratasi dengan menggunakan sebuah lampu ramah lingkungan bernama Gravity Light 2.0.

Berbeda dengan lampu-lampu yang beredar. Gravity Light 2.0 ini merupakan lampu yang dapat menerangi dengan memanfaatkan suatu gaya gravitasi. Juga, lampu ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, Gravity Light 1.0pada 2013 lalu.

Dengan berkat penggalangan dana di Indiegogo, akhirnya Gravity Light 2.0 dapat memperoleh dana yang besar, hingga $400.000.

Meskipun penggalangan dana ini telah selesai sepenuhnya, pihak Gravity Light masih menerima sumbangan, agar mereka dapat membagikan lebih banyak lagi lampu canggih ini ke beberapa tempat lainnya.

Lampu ini sepenuhnya memanfaatkan gaya gravitasi sebagai medianya. Cara memakainya pun cukup mudah, kalian hanya perlu meletakkan lampu pada ketinggian tertentu, nantinya komponen pemberat akan jatuh dan lampu pun menyala.

Lampu ini menggunakan sebuah gearyang dapat berputar dan memanfaatkan torsi dari pergerakan pemberat. Pergerakan tersebut pun dimanfaatkan untuk menyalakan lampu LED.


Jumlah dari tenaga yang dihasilkan tidak terlalu besar, hanya mencapai 0.1 Watt. Meskipun seperti itu, tenaga tersebut dapat dipakai sebagai tenaga perangkat lain, contohnya adalah sebuah radio.

Comments